-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Iklan

Sebanyak 6.500 Orang Telah Diperiksa Pemerintah Terkait Covid-19

Senin, 30 Maret 2020 | Maret 30, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-03-31T12:10:17Z
Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19
Jakarta (#Bogor) - Pemerintah Indonesia telah memeriksa sebanyak 6.500 orang terkait covid-19. Hasil ini menjadi indikator penambahan data kasus positif, sekaligus menggambarkan masih ada kasus positif yang belum melaksanakan isolasi sehingga ditemukan lebih banyak angka penularan karena kontak dekat di lingkungan masyarakat.

"Kita sudah melakukan pemeriksaan pada lebih dari 6.500 orang di dalam kaitannya dengan pemeriksaan ini di mana sekarang kita pahami ada penambahan kasus baru positif sebanyak 130, sehingga jumlah sekarang menjadi 1.285 kasus positif," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta (29/3).

Dengan adanya penambahan kasus positif tersebut, pemerintah meminta masyarakat tetap melaksanakan jaga jarak di dalam berkomunikasi sosial, baik di luar maupun di dalam ruangan. Kemudian anjuran untuk melaksanakan protokol kesehatan juga diharapkan dipatuhi dan dijalankan sebaik mungkin guna memutus rantai penyebaran covid-19.

"Upayakan tetap berada di dalam rumah. Apabila terpaksa keluar rumah, maka jaga jarak, hindari kerumunan, kemudian gunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hindari menyentuh wajah, kemudian praktikan betul etika saat batuk dan bersin," pesan Yuri.

Di samping itu, masyarakat juga diharap dapat memahami betul penularan penyakit Covid-19, yakni melalui percikan ludah atau droplet saat seseorang batuk dan bersin. Sehingga dalam hal ini, menjaga jarak sangat disarankan, sekurangnya satu meter, sebab droplet dapat terhirup masuk ke saluran napas orang yang sehat, akibatnya akan terjadi penularan.

Lebih lanjut, droplet atau percikan ludah dapat jatuh ke benda-benda sekitar yang sering disentuh secara bersama, dan tidak sadar disentuh orang lain juga, yang kemudian tanpa mencuci tangan menyentuh wajah, sehingga sangat memungkinkan terjadinya pemindahan virus menuju tubuh yang semula sehat (da/ma).

Foto: BNPB
×
Berita Terbaru Update