-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Iklan

Program Readsi Kementan Gerakkan Ekonomi Wilayah Di Tolitoli

Minggu, 10 Mei 2020 | Mei 10, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-05-11T03:03:23Z

Keterangan Foto: Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan 
Tolitoli/Sulteng  (#Bogor)  –  Program Rural Empowerment Agriculture Development Scaling up Innitiative Kementerian Pertanian (READSI-Kementan) terus dioptimalkan dalam mendukung pertumbuhan produksi pangan pertanian daerah. Salah satunya pengembangan bagi kelompok tani wanita Desa Puse, Kecamatan Dampal Selatan, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah.

Bupati Tolitoli, Mohammad Saleh Bantilan mengaku sangat terbantu dalam membangun sektor pertanian dan pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan hadirnya Program READSI. Oleh karena itu, program tersebut secara nyata menggerakan ekonomi daerah. “Buktinya, Kelompok Wanita Tani Desa Puse, melalui program READSI berhasil memanfaatan lahan pekarangan guna upaya pemenuhan gizi keluarga dan mendekatkan pasar ke dapur," ujar Mohammad Saleh Bantilan sekaligus Raja Tolitoli (10/5).

Saleh mengungkapkan, Program READSI merupakan salah satu bagian dari program Kementan yang intinya memanfaatkan potensi lokal, pekarangan dan sumberdaya manusia untuk menghasilkan pangan. Oleh karenanya, ke depan, dengan program ini bisa mewujudkan pemberdayaan rumah tangga di perdesaan.

"Selain itu, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dengan program ini pun kami bisa memperkuat kelembagaan petani juga bisa menumbuhkan regenerasi petani," jelas Saleh.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Rustan menambahkan pengenalan program Readsi ke masyarakat bukan hal mudah. Tantangannya sulit membangun kesadaran di masyarakat terutama ibu rumah tangga yang kesehariannya hanya terbiasa dengan aktifitas rumahan. "Tugas berat untuk merubah pola pikir atau mindset kaum ibu untuk memanfaatkan lahan pekarangannya tidak produktif menjadi produktif dan bahkan bisa menjadi sumber pendapatan bagi mereka," ucapnya.

Menurut Rustan, dengan pendampingan secara terus menerus oleh tenaga fasilitator desa dan penyuluh, Kelompok Wanita Tani berhasil dibentuk untuk memanfaatkan lahan pekarangan hingga saat ini hasil pertanian dapat menjadi sumber pendapatan. "Wanita tani ini mulai melakukan kegiatan bercocok tanam komoditi sayuran di lahan pekarangan mereka bermodal 20 ribu hingga saat ini hasil penjualan sudah bertambah menjadi Rp 1,5 juta," paparnya.

Saat ini, wanita tani Desa Puse bercocok tanam sayuran dan buah. Di antaranya sawi, kangkung, cabai, kacang panjang, ketimun dan jagung dan akan terus divariasikan sehingga kedepan bisa menjadi pendapatan mandiri masyarakat khususnya kaum ibu. "Terimakasih yang tak terhingga kepada Bapak Komandan SYL, Menteri Pertanian dan semua pihak yang ikut mensupport kami. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan terus berjalan sesuai dengan harapan kita bersama," puji Rustan.

Perlu diketahui, program READSI dilaksanakan di enam provinsi dan 18 kabupaten. Enam provinsi yang disasar tersebut terdiri atas empat provinsi di Pulau Sulawesi dan 2 provinsi di kawasan perbatasan. Program READSI antara lain diwujudkan dengan penguatan gabungan kelompok tani, kelompok usaha bersama (KUB) pertanian, hingga korporasi petani (ma).

Foto: edunews.id
×
Berita Terbaru Update