![]() |
Sektor pertanian layak diandalkan di masa pandemi guna menyediakan stok pangan nasional |
Menurut Dedi, saat ini merupakan waktu paling tepat dalam melakukan percepatan tanam dimana banyak masyarakat khususnya generasi muda yang biasa kerja di proyek belum bisa kembali bekerja karena belum normal. Sektor pertanian bisa menjadi solusi dalam menyelamatkan ekonomi masyarakat. "Saya minta para bupati untuk mengajukan berbagai programnya ke Kementerian Pertanian. Mudah mudahan dengan jeda waktu antara 1 sampai 2 bulan seperti saat ini masyarakat desa setelah menanam tetap menghasilkan uang sambil menunggu panen," ajaknya.
Sementara Mentan bersama jajarannya menyatakan komitmen untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, khususnya yang ada di Jawa Barat saat, dalam menghadapi masalah kehidupan ke depan. "Dari apa yang kita saksikan hari ini, semangat petani yang terus berkobar itu menjadi tanda bagi saya bahwa sebenarnya kepedulian kita menghadapi Covid dengan daya tahan masyarakat melalui pertanian dan ketahanan pangan adalah sesuatu kekuatan," jelas Syahrul.
Syahrul mengatakan, gerakan percepatan tanam padi adalah kelanjutan dari pertanaman musim tanam I atau musim hujan. Dengan sisa hujan pada bulan Mei-Juni maka musim tanam II yang disebut musim tanam gadu harus segera dikejar. "Karena itu dengan sisa hujan bulan Mei-Juni ini maka seluruh jajaran Kementerian Pertanian bersama seluruh pemerintah daerah harus bisa memanfaatkan sisa hujan sampai bulan Juni-Juli," sambungnya.
Sementara Bupati Subang Ruhimat mengapresiasi kepedulian pemerintah pusat melalui Kementan yang begitu fokus meningkatkan produksi pangan di masa pandemi. "Karena itu, Kabupaten Subang siap mendukung percepatan tanam padi dan peningkatan produksi pangan lainnya agar dampak yang ditimbulkan pasca pandemi corona tidak menyebabkan kegaduhan ekonomi," ungkapnya.